Semua yang Perlu Kamu Tahu Soal Gap Year

Alexander Kusumapradja 03 May 2018

Seperti sudah menjadi pakem, alur hidup bagi banyak orang adalah lulus sekolah, lanjut kuliah, lalu bekerja. Biasanya semua tahapan hidup tersebut berjalan tanpa jeda. Namun, belakangan ini muncul tren untuk mengambil gap year alias “cuti” sejenak sebelum melanjutkan tahap hidup selanjutnya. Meskipun belum menjadi pilihan umum bagi orang Indonesia, namun gap year adalah konsep menarik yang mungkin bisa kamu pertimbangkan. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus kamu tahu tentang gap year:  


Apa itu gap year?

Menurut Thesaurus.com, gap year atau yang juga dikenal dengan istilah sabbatical year adalah sebuah periode di mana seseorang mengambil rihat dari sekolah untuk berpergian, bekerja, atau voluntir yang biasanya dilakukan setelah lulus SMA dan sebelum mulai kuliah. Konsep gap year bermula dari tradisi pemuda Jerman sebelum Perang Dunia I untuk berkeliling Eropa sebagai proses pendewasaan dan pencarian jati diri. Di tahun 70-an, tradisi itu berkembang menjadi tren backpacking ke benua lain khususnya Asia yang dipopulerkan oleh buku panduan travel, Lonely Planet. Selain Eropa, tradisi gap year pun telah menyebar ke penjuru dunia lainnya, seperti Ghana, Afrika Selatan, Venezuela, Australia dan Selandia Baru. Di Amerika Serikat, konsep gap year telah diperkenalkan sejak tahun 80-an, namun baru semakin populer belakangan ini, khususnya ketika Malia Obama, putri mantan presiden AS Barack Obama mengumumkan rencananya untuk mengambil gap year sebelum lanjut kuliah di Harvard. Malia mengisi masa gap year tersebut dengan berbagai kegiatan, mulai dari magang di sebuah studio televisi hingga menemani ayahnya berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu. 


Mengapa mengambil gap year?

Dari penelitian yang dilakukan Karl Haigler dan Rae Nelson di tahun 2013, anak muda umumnya mengambil gap year sebagai kesempatan untuk beristirahat dan menjernihkan pikiran setelah menghabiskan hidup di bangku sekolah sekaligus menyiapkan diri untuk lanjut kuliah. Alasan lainnya adalah mereka ingin lebih mengenal diri mereka sendiri sebelum melakukan komitmen untuk tahap hidup selanjutnya. Beberapa universitas dan perusahaan di negara-negara Barat yang sudah tak asing dengan konsep gap year pun menyambut positif tren ini. Menurut mereka, mahasiswa dan karyawan yang berpengalaman gap year punya bekal dan skill lebih bila dibandingkan dengan mereka yang tak pernah melakukannya.


Berapa lama durasi gap year?

Walaupun namanya gap year, namun konsep gap year sendiri sebetulnya bisa dilakukan dalam jangka beberapa bulan, setahun, atau bahkan lebih. 


'..'


Baca juga:

11 Tips Cari Kerja Untuk Kamu Yang Baru Lulus Kuliah

Millennial, Kamu Bisa Dapatkan Gaji Tinggi di Kota Ini!

5 Pengeluaran Mengejutkan Setelah Lulus Kuliah

Strategi Jitu Langsung Dapat Kerja Begitu Lulus Kuliah

Cari Kerja? Coba Unduh 12 Aplikasi Lowongan Kerja Ini!


(Image: rawpixel©123RF.com)