Mencintai Seseorang Dalam Diam? Ini Rekomendasi Buku yang Cocok!
Cosmo babes, apakah kamu sedang mencintai seseorang dalam diam? Situasi ini terkadang memang tidak nyaman, dan kita seringkali merasa harus menemukan sesuatu yang bisa menyalurkan perasaan kita.
Because… Love doesn’t always need to be loudly declared.
Kadang, rasa paling tulus justru hadir dalam diam, tersimpan rapi di dada, hanya bisa ditunjukkan lewat tatapan, tulisan, atau tindakan kecil yang bermakna besar.
Tema mencintai dalam diam ini sering jadi inspirasi dalam cerita fiksi, dan justru membuat kisah cinta terasa lebih mendalam.
Kalau kamu sedang mencari bacaan yang menyentuh hati dengan tema ini, berikut 6 rekomendasi buku yang cocok, dari penulis internasional hingga lokal, yang menggambarkan indahnya mencintai tanpa kata.
Rekomendasi Buku dengan Tema ‘Mencintai Seseorang Dalam Diam’
1. Norwegian Wood oleh Haruki Murakami
Berlatar kota Tokyo tahun 1960-an, kisah ini mengikuti Toru Watanabe, seorang mahasiswa pendiam yang menjalin hubungan rumit dengan Naoko, perempuan rapuh yang terus dihantui masa lalu.
Meski ada rasa cinta, hubungan mereka lebih banyak diwarnai keheningan dan jarak emosional.
Murakami menggambarkan bagaimana cinta bisa hadir tanpa kata, lewat suasana sunyi dan melankolis yang begitu kuat.
Judul novel ini terinspirasi dari lagu The Beatles berjudul ‘Norwegian Wood’, dan sejak diterbitkan, buku ini menjadi titik balik karier Murakami di Jepang.
Baca juga: 5 Rekomendasi Buku tentang Mindful Life untuk Dibaca Saat Liburan
2. Call Me By Your Name oleh André Aciman
Di musim panas tahun 1980-an di Italia, Elio jatuh cinta pada Oliver, tamu yang tinggal sementara di rumah keluarganya. Sebagian besar perasaan Elio hanya disampaikan lewat narasi batin, penuh keraguan dan keinginan yang tak terucap.
Kisah ini menangkap gejolak batin ketika cinta tak bisa diungkapkan langsung, terutama saat perasaan itu begitu besar namun dibungkam oleh waktu, ketakutan, dan norma.
Awalnya, Aciman tidak berencana menulis sekuel, tapi tingginya antusiasme pembaca membuatnya menerbitkan lanjutan berjudul ‘Find Me’.
3. Letters to the Lost oleh Brigid Kemmerer
Juliet sering menulis surat untuk mendiang ibunya, dan suatu hari, seseorang membalas suratnya.
Orang itu adalah Declan, siswa bermasalah yang diam-diam sedang berjuang dengan luka batin sendiri. Lewat surat-surat anonim, mereka saling memahami dan jatuh cinta tanpa tahu identitas satu sama lain.
Novel ini menggambarkan kejujuran emosi yang hanya bisa diungkap dalam ruang aman, dalam hal ini: surat.
Ada banyak cinta yang tumbuh diam-diam karena takut akan penolakan di dunia nyata, bukan?
Novel ini punya buku pendamping berjudul ‘More Than We Can Tell’ yang mengulas lebih dalam kisah Declan.
Baca juga: 5 Rekomendasi Buku Terbaik tentang Anxiety
4. Kita Pergi Hari Ini oleh Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Novel ini ditulis dari sudut pandang anak-anak dengan gaya penceritaan yang unik dan filosofis. Meskipun bukan kisah cinta konvensional, narasi Ziggy penuh dengan rasa rindu, keterikatan diam, dan bentuk kasih sayang yang tak selalu terucap.
Buku ini mengajak pembaca memahami bahwa cinta bisa hadir dalam banyak bentuk, dari kehangatan keluarga, persahabatan, hingga perhatian yang disampaikan tanpa perlu berkata-kata.
Uniknya, Ziggy memang dikenal sebagai penulis dengan gaya penceritaan yang puitis dan eksperimental, menjadikannya sebagai warna tersendiri dalam sastra Indonesia modern.
5. Where Rainbows End oleh Cecelia Ahern
Cosmo babes pasti tahu film ‘Love, Rosie’ yang dibintangi oleh Lily Collins dan Sam Claflin dong? Nah, film tersebut diangkat dari novel berjudul ‘Where Rainbows End’ karya Cecelia Ahern.
Kisah Rosie dan Alex dikemas dalam bentuk surat, email, dan pesan teks selama puluhan tahun. Mereka sahabat sejak kecil yang jelas saling mencintai, namun selalu terpisah oleh waktu dan keadaan.
Perasaan mereka tumbuh diam-diam, terus tertahan oleh kata yang tak pernah sempat diucapkan.
Format epistolari (gaya penulisan yang menggunakan dokumen tertulis, seperti surat, catatan harian, atau dokumen sebagai sarana utama untuk menceritakan sebuah cerita) membuat pembaca ikut merasakan intensitas emosi yang disembunyikan di balik pesan-pesan sederhana.
Setiap halaman terasa seperti seruan cinta yang tertahan! Sebagai pembaca, kita jadi gemas sendiri~
Baca juga: 5 Rekomendasi Terbaik tentang Depresi
6. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin oleh Tere Liye
Buku ini menceritakan tentang Tania yang menemukan sosok pelindung dalam diri Danar, seorang laki-laki dewasa yang menjadi semacam kakak sekaligus mentor.
Seiring waktu, rasa Tania tumbuh menjadi cinta, tapi ia sadar bahwa cinta itu tak akan pernah bisa terucap.
Judulnya sendiri sudah menggambarkan makna cinta tanpa pamrih. Ini bukan hanya tentang mencintai dalam diam, tapi juga merelakan dan mencintai dengan penuh keikhlasan.
Novel ini termasuk salah satu karya Tere Liye yang paling sering dikutip karena penuh kalimat puitis dan reflektif. Definitely a must read!
Mencintai dalam diam bukanlah kelemahan. Justru di balik keheningan itu ada kekuatan luar biasa, mulai dari kesetiaan, harapan, dan keberanian untuk tetap mencintai tanpa balasan.
Lewat keenam buku ini, kita diajak merasakan betapa dalamnya cinta yang tak terucap, namun tetap tinggal di hati, lama setelah halaman terakhir ditutup.
Kalau kamu sedang mengalami fase serupa, mungkin kisah-kisah ini bisa menjadi pelukan hangat di sela keheninganmu. Happy reading, Cosmo babes!
(Fishya Elvin/Images: Goodreads and Pixabay on Pexels)